Kerapnya bencana alam terjadi, membuat banyak Insinyur sipil terus melakukan inovasi baru dalam membuat terobosan. Tantangan yang mereka hadapi adalah membuat bangunan yang tahan dari segala bentuk bencana alam termasuk gempa bumi. Tentunya hal tersebut tergolong sulit. Pasalnya, bangunan yang tahan dari bencana alam harus lah kokoh dengan rancangan yang berbeda dari membangun gedung seperti biasanya.
Pembuatan bangunan tahan gempa harus melalui berbagai perhitungan yang teliti. Berikut ini merupakan 5 cara yang umumnya digunakan oleh para Insinyur dalam pembuatan bangunan yang tahan dari gempa.
Memiliki Pondasi Yang Kuat
Pada pembangunan suatu gedung. Hal yang sangat penting dan menjadi prioritas adalah pondasinya. Para perancang gedung tahan gempa akan membuat pondasi yang kokoh. Sehingga saat tanah bergerak karena gempa, maka bangunan tidak akan roboh dan tidak memiliki dampak yang bahaya.
Pondasi Bangunan Pada Tanah Yang Sangat Keras
Para pakar arsitek desain, akan memprioritaskan pondasi. Hal ini karena pondasi yang sangat berpengaruh terhadap gempa. Kemudian pondasi yang dibuat di tanah yang keras, mampu menambah kekuatan dari bangunan tersebut
Standar Bangunan Dengan Kualitas Tinggi Dan Kokoh
Apabila ingin membuat bangunan yang tahan gempa, maka bahan penyusun bangunan harus sangat dipertimbangkan. Terdapat bahan bangunan yang kokoh dan bisa digunakan. Umumnya para arsitek dalam membuat bangunan yang tahan gempa akan menggunakan bahan dasar semen mortar dan juga baja ringan.
Memiliki Sistem Yang Bisa Digunakan Sebagai Penahan Gempa
Hal yang satu ini merupakan salah satu aspek penting. Pasalnya bukan hanya pondasi yang kokoh yang harus diperhatikan. Bukan hanya kokoh, dalam pondasi bangunan tersebut harus tersedia suatu sistem yang bisa digunakan untuk menahan saat gempa terjadi.
Gunakan Struktur Bangunan Yang Simpel
Apabila membuat bangunan tahan gempa, umumnya desain yang digunakan amat sederhana. Karena dalam hal ini, yang lebih ditekankan adalah kondisi bangunan yang kuat dan bisa digunakan untuk menahan goncangan.
Umumnya para desain arsitek cenderung mengutamakan kualitas bangunan. Dari segi kokoh dan juga kuatnya atau tahan gempa. Hal tersebut juga dilakukan berdasarkan dengan tujuan bangunan. Jika membuat bangunan yang tahan gempa, maka pondasi merupakan komponen utama yang menjadi pertimbangan. Selain itu, komponen atau bahan yang digunakan untuk bangunan harus bahan yang kuat dengan kualitas tinggi.